Selasa, 15 Maret 2011

MEKMANAI KEMATIAN

Ibnu Umar RA berkata, ”Aku datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama 10 orang, lalu salah seorang Anshar bertanya, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah? Nabi menjawab, orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan.” (HR Ibnu Majah)
Manusia yang senantiasa mengingat kematian akan memendekkan angan-angannya, lebih menyegerakan berkarya, dan gemar berbuat kebajikan. Dia menginsyafi diri bahwa setiap manusia, baik kaya atau miskin, memiliki jabatan tinggi atau rendah, pintar atau bodoh, dan fisik sempurna atau cacat, semuanya akan kembali menyatu dengan tanah. Sendiri dalam kegelapan menghadapi malaikat maut.
Allah berfirman dalam surat Al Jumu’ah (62) ayat 8, ”Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Perbedaan terbesar orang yang mengingat kematian dengan tidak ialah terletak pada kehati-hatian bersikap, kerendahan hati, keikhlasan, amal kebaikan, dan kezuhudannya. Harta, tahta, kata, dan cinta dunia yang ia miliki tak memengaruhi pandangannya terhadap semua manusia. Ia memahami manusia sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah yang akan kembali pada-Nya dan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya. Hanya tingkatan takwa yang membedakan kedudukan masing-masing manusia.
Ia tak segan menguras harta untuk membantu kesusahan orang lain. Jabatan atau tahta, ia fungsikan sebesar-besarnya untuk memaslahatan seluruh rakyat dan bukannya malah membebani hidup rakyat. Cinta, kata, serta popularitas, ia gunakan untuk melakukan banyak pencerahan agar kehidupan masyarakat terangkat lebih baik.
Mengingat kematian akan melembutkan hati yang keras, kaku, dan beku. Syafiah RA mengisahkan seorang perempuan mengadu kepada Aisyah RA tentang kekesatan hatinya, lalu Aisyah berkata, ”Perbanyaklah mengingat kematian niscaya hatimu menjadi lembut.” Kemudian perempuan itu melakukannya sehingga hatinya menjadi lembut.
Ka’ab sahabat Rasulullah mengungkapkan bahwa siapa yang mengetahui kematian pasti segala penderitaan dan kesusahan dunia menjadi ringan baginya. Sebab, kematian adalah kafarat bagi setiap Muslim. Sungguh manusia cerdas ialah yang bisa memaknai kematian dengan benar dan mengantarkannya pada kemulian hakiki.

RENUNGAN BUAT SAHABAT

Renungan Buat Sahabatku Sahabat, Kita pernah bersimpuh dihadapan-Nya, menyusun sujud pada debu-Nya yang gelap. Kita sulam kata pinta, kita rangkai kalimat doa, memohon agar dalam hidup ini kita diberikan segalanya yang terbaik, agar Dia tunjuki kita jalan... yang lurus, istiqomah di tengah fitnah, sabar di tengah makar, ikhlas menghadapi hidup yang keras. Kemudian air mata kitapun mengalir membasahi malam, sunyi, sepi… Sahabat, Namun hari ini kita lupa lagi dengan sebait pinta yang pernah meluncur deras dari lisan kita yang penuh dosa. Lupa akan arti kehidupan, lupa akan perjumpaan dengan-Nya, lupa akan ‘azzam yang sudah lama tertanam, lupa akan suatu hari dimana kelak tak sebaitpun doa akan didengarkan-Nya, tak sejuruspun sujud ada artinya, tak ada arti setiap tangis yang meringis. Kita kembali lupa, entah apa penyebabnya, tanyakanlah pada hati kita yang paling dalam, apa yang terjadi dalam diri kita, kenapa kita senantiasa mengingkarinya. Sahabat, Kehidupan yang kita lalui ini, sangatlah tidak berarti, masihkah kita tak mengerti, masihkah pura-pura tuli, ada kehidupan setelah ini!!! Bila wajah pucat kaku itu adalah wajah kita, bila tubuh lemah yang terbujur itu adalah tubuh kita, bila tangis itu adalah tangis melepas kita, apa yang dapat kita lakukan? kepada siapa kita kembali kalau bukan kepada Rabb yang jiwa kita ada dalam genggaman-Nya? Sahabat, Kini, masihkah kita pantas menengadahkan tangan, setelah sekian banyak mungkir kita lakukan, setelah seribu dusta kita ucapkan. Masihkah kita berani mengangkat wajah yang kelam ini di hadapan-Nya setelah olok-olok ayat-Nya kita pertontonkan, masihkah kita berani sahabat? Sahabat, Kemana kaki lemah ini hendak melangkah? Kemana jiwa yang resah ini kita papah? Kemana hati yang sombong ini kita gotong? Kemana dosa-dosa ini kita bawa? Kemana lagi kita bawa sahabat?? jika Rabb telah murka. Kepada penguasa duniakah kita mengadu, atau kita kembali lagi kepada-Nya. Mengeja lagi sebait doa yang mungkin lidah kita sudah kelu mengulangnya, mari kita coba lagi melantunkannya, mudah-mudahan Rabbi berkenan menerima pengampunan kita. Sahabat, Kembalilah pada-Nya, kepada Rabb yang telah memberi kita rezeki. Sebelum kita benar-benar mengakhiri dunia ini. Titipkanlah kerinduan pada malam, sampaikan padanya jangan pernah merenggang, agar senantiasa bisa kita menikmati sepertiga malam, untuk sampaikan pesan agar hidup kita berlimpah iman. Sahabat, Tiada guna penyesalan, masih ada waktu, mari kita sama-sama perbaiki diri, benahi hati, sucikan jiwa. Tuailah ibrah dalam setiap kejadiaan. Mari melangkah kedepan, kita sambut hari esok penuh ceria, lukislah prestasi, gapai kemajuan, detik ini, besok ataupun nanti, hari-hari kita harus penuh prestasi. Kelak nanti akan kita temui kehidupan yang indah, diridhai, diberkahi, tidak saja di dunia tapi juga di akhirat nanti. Sahabat, Kita adalah mata pena yang tajam, yang siap menuliskan kebenaran. Kita adalah panah-panah terbujur, yang siap dilepaskan dari busur. Ya .. Allah, Aku hadapkan wajah kuyu ini keHadapan-Mu. Aku mohon ampun atas segala khilaf. Aku menyadari betapa aku sangat lemah dan senantiasa tergantung pada-Mu. Ya Rabb, Anugerahilah aku ketaatan kepada-Mu sepanjang hayat-ku. Tunjukilah aku kepada sesuatu yang membuat Engkau ridha kepada ku, dan lindungilah aku dari segala sesuatu yang menyebabkan terbitnya murka-Mu kepada-ku. Ya.. Rabb, Aku ketuk pintu taubatmu, ampuni karat-karat dosa-ku. Leraikan aku dari tamak dunia dan dominasi ambisi. Lepaskan aku dari sesak durjana dan nafsu amarah yang hanya akan mengurangi kemuliaan-ku di hadapan-Mu. Ya Rabb, tiada Tuhan selain Engkau, terangilah hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar, lapangkanlah dada ini dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Ya.. Rabbana, Jangan jadikan tafakur ku ini hanya sebatas rangkaian kata dan penghias lisan-ku. Jadikanlah ia hijab yang tangguh dan kaca yang bening. Di tengah pertarungan yang haq dan batil dalam hidup-ku yang senantiasa aku hadapi dalam setiap tarikan nafas-ku. Sulit diri ini bertahan, jika tidak aku perbaharui terus perjanjianku dengan-Mu. Sulit aku tenang, jika tidak selalu ku sebut nama-Mu dalam muhasabah harianku.

kata seorang wanita

Kita adalah intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi, orang yang menginginkan kita tidak berhak meraba, memegang tubuh kita bahkan mencoba memakainya, TIDAK mereka yang melakukan itu terlalu kotor untuk kita, mereka harus terlebih dahulu membayar mahar dengan harga yang sangat pantas, setelah...... itu mereka akan dapat memiliki kita sepenuhnya.. kita yang utuh.

===


Kita sungguh indah bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya, terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kita miliki, bagai bunga edelweis yang ketika ada yang menginginkan, terlebih dahulu harus mendaki gunung ke arah puncak ketinggian, menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat, kita bukan bunga bangkai, yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indah nan merah, namun ketika didekati, kau busuk, iya jika begini maka bau kita saja sudah membuat orang mual, apalagi memiliki, pastilah tak ada yang mau bukan?

====

Jumat, 14 Januari 2011

SAYANG DAN BENCI

Ketika kasih sayang hampir layu, carilah sisa-sisa kebaikan yang pernah kita rasai untuk menjadi baja pohon kasih sayang kita. Mudah-mudahan, kasih sayang tidak mati dan kebencian tidak tumbuh bersulam. Benih kebencian amat cepat bercambah walaupun ketika kasih sayang tengah subur. Jadi, jangan biarkan biarkan tunjang kasih sayang kereputan.. walaupun bunga cinta telah gugur kelayuan..

Kenapa kasih sayang perlu dikorbankan, sedangkan tumbuhnya tidak sehari. Kenapa perlu kebencian disemai padahal tidak pernah mendatangkan keuntungan sama sekali. Sekali kebencian itu tumbuh, Syaitan segera membajanya. Kerana api dendamnya tidak pernah terpadam.

DALAM HIDUP

Dalalm kehidupan ini tidak ada batas ningrat atau darah biru dengan orang biasa,karena manusia diciptakan sama.Yangg ada itu orang yang terhormat karena ilmunya,karena kebaikannya,karena amal baiknya,bukan karena darah biru,RD,atau pangkat,jabatannya dan bukan karena harta kekayaannya.Yang terpenting dari diri manusia adalah kaya akan hati,kasih kepada sesama dan berahlak baik! Serta memiliki kerendahan hati di hadapan Tuhan,dan sealu berserah diri. . .







Senin, 10 Januari 2011


Bagaimana cara agar kita bisa bersabar?
Jawab:
Wa’alaikumussalam wr. wb
Sabar adalah sebuah amal islami yang penting sebagai bekal manusia untuk meraih sukses dalam meniti jalan kehidupan ini. Namun sayang, justru banyak manusia tidak bisa bersabar. Karena itu penting sekali kita mengetahui hal-hal yang harus kita lakukan agar kita bisa bersabar.
Banyak cara yang bisa dilakukan agar kita bisa bersabar. Di antaranya adalah;
1- Sabar adalah masalah hati, dan kadang-kadang kita tidak bisa mengendalikan hati kita sendiri, maka agar bisa bersabar adalah dengan berdo’a memohon kepada Allah dan bertawakkal kepadaNya
2- Menjalankan kewajiban-kewajiban yang telah diberikan oleh Allah juga akan menumbuhkan kesabaran. Berpuasa juga akan bisa mendorong kita bersabar, khususnya dalam menahan gejolak nafsu syahwat. Shalat juga akan menumbuhkan kesabaran. Zakat dan sedekah juga akan menumbuhkan kesabaran, khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan harta.
3- Membaca al-Qur’an disertai dengan tadabbur (merenungkan) maknanya dan berdzikir (mengingat) Allah.
4- Membaca Sirah Rasulullah saw, kisah para nabi dan juga kisah para shahabat. Kita akan mendapatkan pelajaran penting bagaimana mereka bersabar, sehingga mendorong diri kita untuk ikut bersabar.
5- Berkawan dengan orang-orang yang berilmu agama. Ketika kita menghadapi ujian, mereka akan bisa memotifasi dan memberi nasihat kepada kita untuk bersabar.

10 kiat agar bisa bersabar

Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.
Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan. Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
  1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
  2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
  3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
    • Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
    • Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
    • Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
  4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
  5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
  6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
  7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
  8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
  9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
    • Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
    • Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
    • Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
    • Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.